Friday, February 26, 2010

Diskusi kelas








sesaat sebelum pentas...








Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ...










Top 10 Concerns of Math Teachers

Issues and Concerns for Math Teachers
By Melissa Kelly, About.com Guide

While all curriculum areas share some of the same issues and concerns, individual curriculum areas seem to also have concerns specific to them and their courses. This list looks at the top ten concerns for math teachers.
1. Prerequisite Knowledge
Math curriculum often builds on information learned in previous years. If a student does not have the required prerequisite knowledge, then a math teacher is left with the choice of either remediation or forging ahead and covering material the student might not understand.
2. Connections to Real Life
Consumer math is easily connected to daily lief. However, it can often be hard for students to see the connection between their lives and geometry, trigonometry, and even basic algebra. When students do not see why they have to learn a topic, this impacts their motivation and retention.
3. Cheating Issues
Unlike courses where students have to write essays or create detailed reports, math is often reduced to solving problems. It can be difficult for a math teacher to determine if students are cheating. Typically, math teachers use wrong answers and incorrect solving methods to determine if students did, in fact, cheat.

4. Kids with "Math Blocks"
Some students have come to believe over time that they are "just not good at math." This type of attitude can result in students not even trying to learn certain topics. Fighting this self esteem related issue can be difficult indeed.
5. Varying Instruction
The teaching of mathematics does not lend itself to a great amount of varied instruction. While teachers can have students present material, work in small groups for certain topics, and create multimedia projects dealing with math, the norm of a math classroom is direct instruction followed by a period of solving problems.
6. Dealing With Absences
When a student misses a math class at key instructional points, it can be difficult for them to catch up. For example, if a student is absent on the first few days when a new topic is being discussed and explained, a teacher will be faced with the issue of helping that student learn the material on their own.
7. Grading Concerns
Math teachers, more than teachers in many other curriculum areas, need to keep up with the daily grading of assignments. It does not help a student to have a paper returned a few weeks after the unit has been completed. Only by seeing what mistakes they have made and working to correct those will they be able to use that information effectively.
8. Need for After School Tutoring
Math teachers typically have a lot more demands on their before and after school time from students who are requesting extra help. This requires a greater dedication on their part in many ways to help these students understand and master the topics being learned.
9. Having Students of Different Abilities in Class
Math teachers often have classes with students of varying ability levels within the same classroom. This might result from gaps in prerequisite knowledge or each student's feelings towards their own ability to learn math. Teachers must decide how to meet the needs of the individual students in their classrooms.
10. Homework Issues
Math curriculum often requires daily practice and review for mastery. Therefore, the completion of daily homework assignments is essential to learning the material. Students who do not complete their homework or who copy from other students often struggle at test time. Dealing with this issue is often very difficult for math teachers.




Wednesday, February 24, 2010

Klayar Beach, Pacitan, East Java

Anda pernah pergi ke Pacitan?
Nah, disana ada pantai yang elok dengan batu karangnya yang unik bagaikan spinx di Mesir. Jalan menuju ke lokasi wisata tersebut sudah cukup bagus dan anda juga bisa sekalian membeli aneka batu hias khas Pacitan.
Atau jika belum pernah pergi ke Goa Gong sekalian anda mampir karena jarak dari Klayar ke Goa Gong tidak jauh. Silahkan...








Nasrudin Ditangkap Waktu Perang

Ketika perang Salib, Nasrudin tertangkap dan dikenai kerja paksa di sebuah parit dekat benteng Aleppo. Kerja paksa itu, begitu melelahkan sehingga sang Mullah sering kali berkeluh kesah.

Suatu hari, seorang pedagang yang mengenalnya lewat di jalan tempatnya bekerja, dan kemudian menebus sang Mullah dengan tiga puluh uang keping perak. Nasrudin dibawa pulang oleh sang pedagang, dan diperlakukan dengan baik sekali. Sang pedagang, juga memberikan anak perempuannya kepada sang Mullah untuk diperistri.

Sekarang, hidup Nasrudin sudah lebih baik. Tapi tampaknya anak perempuan sang pedagang muiai suka marah-marah. "Engkau adalah laki-laki," kata wanita itu suatu hari, "yang dibeli ayahku dengan harga tiga puluh keping perak. Ayahku kemudian memberikan engkau kepadaku."


"Ya," kata Nasrudin, "Ayahmu membayar tebusan sebanyak tiga puluh keping perak, lalu engkau tidak memperoleh apa-apa dari aku, dan aku sendiri sebenarnya juga sudah kehilangan otot-otot yang sudah kudapat sewaktu aku menggali parit-parit."


Sumber: KETAWA.KOM



Kamis, 25/02/2010 12:35 WIB

7 Langkah Usir Adegan Seks Cinta Laura dari PC

ilustrasi (vaksincom)
Jakarta - Program jahat menggunakan iming-iming adegan seks bintang layar kaca untuk menjebak korbannya. Nama-nama pesinetron seperti Cinta Laura, Chelsea Olivia, Agnes dan Bunga Citra dipadukan dengan kalimat sakti seperti sex, lagi bercinta, telanjang, bugil atau ga pake baju.

Program jahat bernama W32/Autorun.AXLB itu diketahui menyebar melalui USB flashdisk, hardisk eksternal atau removable drive lainnya. Selain itu, virus yang dijuluki Vaksincom sebagai virus Cinta Laura itu juga akan memanfaatkan drive dan folder yang di-share pada sistem operasi Windows XP.

Analis antivirus dari Vaksincom, Adi Saputra memaparkan langkah-langkah berikut untuk mengatasinya.

1. Putuskan hubungan komputer yang akan dibersihkan dari jaringan.
2. Nonaktifkan “System Restore” selama proses pembersihan virus.
3. Matikan proses virus yang aktif di memory. Gunakan tools pengganti task manager, seperti IceSword atau tools lain yang tidak di blok oleh virus ini.
4. Lakukan terminate process pada file virus yang aktif, berikut langkah-langkah yang dilakukan:
  • Cari proses yang berjalan dengan nama NTDETECT.EXE.
  • Klik kanan file NTDETECT.EXE, kemudian pilih “Terminate Process”.
5. Hapus string registry yang telah dibuat oleh virus. Dalam hal ini, kita masih menggunakan tools IceSword karena worm telah men-disable fungsi perbaikan melalui script registry. Berikut langkah-langkah yang dilakukan :

  • Explore file compress IceSword yang sudah di download atau dapat di extract terlebih dahulu, kemudian jalankan (klik 2x) file IceSword.exe.
  • Pada tab [Registry], hapus string berikut :
  • HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run
  • Pada jendela sebelah kanan, hapus value “Windows”.
  • Pada tab [Registry], rubah string berikut :
  • HKEY_LOCAL_MACHINE\ SOFTWARE\Classes\batfile\shell\Open\command
  • Pada jendela sebelah kanan, rubah value “(Default)” menjadi “”%1”%*” HKEY_LOCAL_MACHINE\ SOFTWARE\Classes\cmdfile\shell\Open\command
  • Pada jendela sebelah kanan, rubah value “(Default)” menjadi “”%1”%*”
  • HKEY_LOCAL_MACHINE\ SOFTWARE\Classes\htmlfile\shell\Open\command
  • Pada jendela sebelah kanan, rubah value “(Default)” menjadi “”C:\Program Files\Internet Explorer\iexplore.exe” -nohome”
  • HKEY_LOCAL_MACHINE\ SOFTWARE\Classes\inffile\shell\Open\command
  • Pada jendela sebelah kanan, rubah value “(Default)” menjadi “%SystemRoot%\System32\rundll32.exe”
  • HKEY_LOCAL_MACHINE\ SOFTWARE\Classes\regfile\shell\Open\command
  • Pada jendela sebelah kanan, rubah value “(Default)” menjadi “regedit.exe "%1"”
  • HKEY_LOCAL_MACHINE\ SOFTWARE\Classes\txtfile\shell\Open\command
  • Pada jendela sebelah kanan, rubah value “(Default)” menjadi “%SystemRoot%\System32\NOTEPAD.EXE%1”
  • Untuk melihat hasil perubahan, sebaiknya logoff/restart.
6. Hapus file virus yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • Icon “3GP”
  • Extension *.exe
  • Ukuran 37 kb

Catatan :
  • Sebaiknya tampilkan file yang tersembunyi agar mempermudah dalam proses pencarian file virus.
  • Untuk mempermudah proses pencarian sebaiknya gunakan "Search Windows" dengan filter file *.exe yang mempunyai ukuran maksimal 37 KB.
  • Hapus file virus yang biasanya mempunyai date modified yang sama.

7. Untuk pembersihan yang optimal dan mencegah infeksi ulang, sebaiknya menggunakan Norman Security Suite atau antivirus yang ter-update dan mengenali virus ini dengan baik.

Sumber: detikInet



CONTACT US

Email: sdmuhblawong2@gmail.com

Alamat : SD MUHAMMADIYAH BLAWONG II, Ponggok II, Trimulyo, Jetis, Bantul, DI Yogyakarta.

Telephone : 08282757523




ABAUT US

Kampus SD MUHAMMADIYAH Blawong II







STAF PENGAJAR

Staf Pengajar, dari kiri kekanan ...




SISWA-SISWA

Sebagian siswa, generasi muda pewaris dan penerus bangsa...



Dalam suatu kegiatan bersama ketua komite sekolah...








HOME

Make HOME PAGE





DIENG PLATEAU







Minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika

Bicara tentang minat siswa pada mata pelajaran matematika tentu tak lepas dari bagaimana guru menyampaikan dan mengelola pembelajaran.
Ada beberapa hal yang dapat dicermati oleh guru agar berhasil membangkitkan minat belajar matematika siswa-siswanya dalam belajar matematika.




Friday, February 12, 2010

Piaget's Work and its Relevance to Mathematics Education


Piaget's Work and its Relevance to Mathematics Education

By DR.Marsigit.M.A

Piaget's theory of intellectual development focuses on two central aspects of the progressive view of childhood; first, on the centrality of children's experience, especially physical interaction with the world; second, on the unfolding logic of children's thought, which differs from that of the adult (Ernest, 1991). Piaget proposed four major stages of intellectual development: (1). the sensori-motor stage (birth to 1 1/2 to 2 year), (2). the pre-operational stage (2 to 7 years), (3). the concrete operational stage (7 to 12 years), (4). the formal operational stage (12 to 15 years and up). The characteristic in which a remarkably smooth succession of

stages, until the moment when the acquired behaviour presents seems to be recognizes as 'intelligence' (Piaget and Inhelder, 1969); there is a continuous progression from spontaneous movements and reflexes to acquired habits and from the latter to intelligence. They further stated that this mechanism is one of association, a cumulative process by which conditionings are added to reflexes and many other acquisitions to the conditioning themselves. They then regarded that every acquisition, from the simplest to the most complex, is a response to external stimuli, that is a response whose associative character expresses a complete control of development by external connections. They described that this mechanism consists in assimilation, that reality data are treated or modified in such a way as to become incorporated into structure of subject.
In moving from the sensory-motor stage to operational thought, several things must occur during the preoperational period (Becker, et al., 1975); there must be a speeding in thought or actions, there must be an expansion of the contents and scope of what can be thought; and there must be concern not only with the results of action but also with understanding the processes by which a result is achieved. Piaget and Inhelder (1969) outlined that there are three levels in the transition from action to operation; at the ages of two or three there is a sensory-motor level of direct action upon reality; after seven or eight there is the level of the operations in which concern transformations of reality by means of internalized actions that are grouped into coherent and reversible systems; and between these two level there is another level obviously represents an advance over direct action in which the actions are internalized by means of the semiotic function and characterized by new and serious obstacles. Toward the end of the preoperational stage, the basis for logico-mathematical thinking has been laid in the use of language, but the child is still far from reaching operational thought (Becker, et al., 1975).
During the years between two and seven the child learns much about the physical world; some of this is spontaneous, while other is deliberately taught by parents and teachers; despite the many intellectual feats of the period, children do not reason in a logical or a fully mathematical way. Children's thinking in the pre-operational period is characterized by what Piaget called moral realism as well as animism and egocentrism (ibid, p.102). Animism is the failure to adopt one stance towards inanimate objects and another towards oneself; moral realism is the consequence of viewing morality in one sense only; egocentrism is the consequence of the child's taking only one perspective; and the child achieves the next stage of intellectual development when at last he can consider a situation from several different aspects - in other words, he can de-centre (ibid, p.103). After many experiments, Piaget and his colleagues concluded that there is a sequence of development for each of the conservations; each experience requires that the child must judge whether the two things are still the same or are different when the entities is transformed in appearance by being changed in shape or transferred to another receptacle (Sutherland, 1992). It has been shown that children in the period of concrete operation can perform the mental operation of reversibility and can attend to several aspects of a situation at once (ibid, p.109).
For Piaget, an operation is a mental action (Becker, et al., 1975) that usually occurs in a structure with its counteraction - adding goes with its reverse operation subtracting, combining with separating, identity with negation; an operation is said to be concrete if it can be used only with concrete referent rather than hypothetical referents. The first obstacle to operations (Piaget and Inhelder, 1969), then, is the problem of mentally representing what has already been absorbed on the level of action. In the concrete operational stage, thinking shows many characteristics of mature logic, but it is restricted to dealing with the 'real' (Becker, et al., 1975). The second obstacle to this stage is that on the level of representation (Piaget and Inhelder, 1969); achieving this systematic mental representation involves constructive processes analogous to those which take place during infancy; the transition from an initial state in which everything is centered on the child's own body and actions to a decentered state. The third obstacle is related to the complexity of the using of language and the semiotic function involving more than one participant.
Formal operations involve thinking in terms of the formal propositions of symbolic logic and mathematics or in terms of principles of physics (Becker, 1975); one can deal with the hypothetical and one can deal with operations on operations. Piaget studied the development of logical thinking in adolescence and reflective abstraction, that very human capacity to be aware of one's own thoughts and strategies. Piaget assert that the basis of all learning is the child's own activity as he interacts with his physical and social environment; the child's mental activity is organized into structures and related to each other and grouped together in the pattern of behaviour (Adler, 1968). Piaget also asserts that mental activity is a process of adaptation to the environment which consists of two opposed but inseparable processes, assimilation and accommodation (ibid, p. 46). The child does not interact with his physical environment as an isolated individual but as part of a social group; as he progresses from infancy to maturity, his characteristic ways of acting and thinking are changed several times as new mental structure emerge out of the old ones modified by accumulated accommodations (ibid, p.46).
Piaget found that there is a time lag between the development of a child's ability to perceive a thing and the development of this ability to form a mental image of that thing when it is not perceptually present (Adler, 1968). The development of the child's concepts of space, topological notions, such as proximity, separation, order, enclosure, and continuity, arise first; projective and Euclidean notions arise later; and his grasp of order relation and cardinal number grow hand in hand in the concept of numbers (ibid, p.51). Piaget also asserts that a child progresses through the four major stages of mental growth is fixed; but, his rate of progress is not fixed; and, the transition from one stage to the next can be hastened by enriched experience and good teaching (ibid, p.53). Based on all the above propositions, some of their implications for the mathematics teaching in the primary school can be asserted. Piaget maintained that internal organization determines how people respond to external stimuli and that this determines man's unique 'model of functioning' which is invariant or unchangeable (Turner, 1984); a person attempts to make sense the environmental stimulus by using his existing structure or by assimilating or accommodating it.
The structure and their component schemes were said to change over time through the process of equilibration; if a subject finds that her present schemes are inadequate to cope with a new situation which has arisen in the environment so that she cannot assimilate the new information, she will be drawn, cognitively, into disequilibrium (ibid, p.8). Given these fundamental postulates of Piaget's theory : internal organization, invariant functions, variant structures, equilibration and organism/environment interaction; what then are the implications for mathematics education in the primary mathematics school ?

References:

Piaget, J. and Inhelder, B., 1969, The psychology of the child, London : Routledge & Kegan Paul.
Adler, I., 1968, Mathematics and Mental Growth, London : Dennis Dobson.
Becker, W., et al., 1975, Teaching 2: Cognitive Learning and Instruction, Chicago : Science Research Associates.



Sunday, February 07, 2010

PENGARUH TELEVISI PADA PERILAKU ANAK

PENGARUH TELEVISI PADA PERILAKU ANAK


Pendahuluan
Mengapa televisi diduga bisa menyulap sikap dan perilaku? Televisi merupakan salah satu produk dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini televisi sudah menjadi barang “wajib“ di kalangan masyarakat Indonesia. Hanya dengan sebuah televisi saja, seseorang sudah bisa mengklaim diri mereka sebagai manusia yang sudah mengikuti perkembangan jaman dan layak disebut sebagai manusia modern.
Bagaimana tidak? Televisi adalah produk abad modern dan dari benda tersebut manusia belajar lebih banyak untuk menjadi manusia modern.
Belakangan ini, khususnya di negara kita, siaran-siaran televisi berkembang begitu pesat. Setiap stasiun televisi berlomba-lomba untuk merebut perhatian pemirsa dengan menampilkan acara yang lain. Stasiun-stasiun televisi ini terlihat juga menayangkan acara-acara yang diharapkan dapat menjadi cirri khas mereka. Ada stasiun TV yang begitu semangat menayangkan tayangan tentang berita, ilmu pengetahuan, humaniora, dan lain-lain. Ada juga beberapa stasiun TV yang berlomba-lomba menayangkan puluhan judul sinetron guna menarik pemirsanya hingga meningkatkan rating siaran. Selain itu, siaran tentang olahraga juga tidak luput untuk diudarakan.
Memang baik sekali dengan adanya variasi dari siaran-siaran televisi di Indonesia. Melalui tayangan berita, masyarakat Indonesia tidak perlu takut lagi ketinggalan berita terkini. Begitu pula dengan siaran ilmu pengetahuan, penduduk Indonesia bisa tahu tentang apa saja yang ada di bumi ini.



Tujuan dan Manfaat
Tujuan untuk mengetahui pengaruh siaran televisi terhadap perilaku anak dan manfaatnya, menambah wawasan serta pengetahuan tentang perilaku anak akibat tayangan televisi.
Pengaruh Positif Media Televisi
Sebagai media informasi, televisi memiliki kekuatan yang ampuh untuk menyampaikan pesan. Karena media ini dapat menghadirkan pengalaman yang seolah-olah langsung dari tempat kejadian dan sumber kejadian. Melalui stasiun televisi, demo dan kerusuhan akibat kenaikan BBM diberbagai tempat dapat kita saksikan secara langsung, dalam waktu bersamaan.
TV juga merupakan salah satu media belajar bagi anak dan bisa memberi pengaruh positif terhadap tumbuh kembangnya. Anak dapat dengan cepat faseh mengucapkan kata-kata hanya dengan menirukan iklan atau nyanyian yang dilihat di televisi. Anak juga dapat belajar atau mengenal adat dan budaya daerah lain, dengan menonton salah acara di televisi, misalnya acara Si Bolang. Si anak juga mendapat hiburan dari acara-acara di televise, seperti film-film kartun.
Namun, apakah acara-acara di televisi itu hanya memberi dampak positif saja bagi anak?
Pengaruh Negatif Media Televisi
Acara Anak dan Film Kartun
Saat ini setiap stasiun televisi telah menyajikan acara-acara khusus untuk anak, walaupun acara khusus anak tersebut masih sangat minim. Hasil penelitian yang dilakukan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YLKI), presentase secara khusus ditujukan kepada anak-anak relative kecil, hanya sekitar 2,7 s/d 4,5% dari total tayangan yang ada. Yang lebih mengkhawatirkan bagi perkembangan anak.
Tayangan televisi untuk anak-anak tidak bisa dipisahkan dengan film kartun. Karena jenis film ini sangat popular di lingkungan mereka, bahkan tidak sedikit orang dewasa menyukai film ini. Jika kita perhatikan, film kartun masih didominasi oleh produk film import, seperti Batman, Superman, Popeye, Tom and Jery, Doraemon, Sailor Moon, Dragon Ball, dst, sangat popular dan mendominasi tayangan stasiun televisi kita. Sayangnya dibalik keakraban tersebut, tersembunyi adanya ancaman.
Jika kita perhatikan dalam film kartun yang bertemakan kepahlawanan misalnya, pemecahan masalah tokohnya cenderung dilakukan dengan cepat dan menggunakan kekerasan. Ini bersirat bahwa kekerasan harus dibalas dengan kekerasan.
Adapun contoh perilaku anak setelah menonton Tv antara lain , Bocah 4 tahun bernama Ferhat bergegas menuju lantai 2 rumahnya, TV yang saban hari masih menyala ditinggal begitu saja. Dalam benak terbayang sebentar lagi akan menjadi monster hebat seperti Pikachu yang bisa melayang.Begitu sampai di bibir balkon, tanpa ba..bi..bu.. bocah lelaki itu melompat, Hiyaaaaatt! Hasilnya?? Bukan monster yang hebat, tapi Ferhat masuk rumah sakit . Kakinya patah, beberapa bagian tubuhnya luka cukup parah. Itu hanyalah satu contoh, betapa besar pengaruh TV terhadap perilaku anak. Ferhat ingin seperti Pikachu, tokoh serial Pakemon idolanya, Pikachu adalah tokoh monster kucing imut-imut berwarna kuning yang sakti dan selalu menang dalam pertarungan. “ anak-anak memang banyak meniru tokoh yang dianggapnya sebagi panutan seperti orang tua,guru.

Ajaran Kekerasan dan Syirik
Di mata anak-anak, tokoh-tokoh dalam Pokemon sama tenarnya dengan Teletubbies. Tayangan animasi dari Jepang ini mulai popular di Indonesia akhir 1990. Ditandai dengan munculnya mainan-mainan bentuk Pikachu. Tas punggung, peralatan tulis, kemudian menjamur kebentuk VCD.
Ada empat macam dampak kekerasan dalam televisi terhadap perkembangan anak. Pertama, dampak aggressor dimana sifat jahat dari anak semakin meningkat. Kedua, dampak korban dimana anak menjadi penakut dan semakin sulit mempercayai orang lain. Ketiga, dampak pemerhati disini anak menjadi kurang peduli terhadap kesulitan orang lain. Keempat, dampak nafsu dengan meningkatnya keinginan anak untuk melihat atau melakukan kekerasan dalam mengatasi setiap persoalan.
Anak-anak yang menyaksikan program fantasi kekerasan cenderung kurang kooperatif, kurang baik dalam bergaul, kurang gembira, kurang imajinatif. Pecandu televisi juga pada umumnya memperlihatkan masalah di sekolah.
Ajaran kekerasan tak hanya disosialisasikan Pokemon, tetapi yang lainnya masih banyak diantaranya Panji Millenium, Samurai X, Power Ranggers, Ultra man,Dragon Ball, Avatar, Naruto, dan lain-lain. Termasuk tontonan orang dewasa yang akrab dengan anak-anak seperti Smackdown. Masing-masing mempunyai tokoh utama, dan masing-masing mempunyai penggemar fanatic.
Zina dan Durhaka
Berbicara tentang tontonan untuk anak, tentu tak lengkap menyinggung Crayon Shincan. Film animasi yang begitu dikenal anak-anak, yang mempunyai rating cukup tinggi, yakni 9-11. Artinya, ditonton sembilan hingga sebelas persen dari setiap 100 penonton. Namun seperti halnya dengan tayangan lain, efek negatifnya yang lebih mengemuka “film itu jorok” tidak bagus ditonton anak-anak.
Dimana disini contohnya, Shincan suka berkomentar tentang pantat, dada, dan bahkan kemaluan. Hal-hal itu terjadi karena Shincan sebenarnya tontonan orang dewasa. Shinchan tak hanya mengajarkan pornografi, tapi juga kebandelan dan berani kepada orang tua, Di negaranya para ibu-ibu beramai-ramai protes karena disamping tolol dan menjengkelkan, Shincan juga selalu menjadikan ibunya sebagai sasaran kebandelan dan melecehkan ibunya dengan kata-kata yang tidak sopan kepada orang tua.
Tontonan TV untuk orang dewasa banyak ditayangkan pada jam anak-anak. Tayangan ini didominasi oleh sinetron dan telenovela, karena tersaji di depan mata, anak-anak pun begitu lahap mengkomsumsinya. Tahun lalu ada beberapa surat kabar pernah melakukan survey tentang hal ini . Hasilnya, 77% anak suka mengobrolkan acara TV. Padahal program anak yang tersedia di televisi hanya 32 jam. Artinya, setiap anak Indonesia menghabiskan waktu 36 jam untuk menonton televisi yang dipersembahkan bagi orang dewasa.
Langkah apa yang perlu kita ambil untuk menanggulangi berbagai efek-efek negatif acara televisi diatas ?
Perlu Pendampingan dan Pengawasan
Tips untuk menghadapi TV
Majalah intisari menurunkan tips menjaga anak dari pengaruh buruk televisi.
Pertama, sebaiknya orang tua lebih dulu membuat batasan pada dirinya sebelum menetukan batasan bagi anak-anaknya. Biasanya, di saat lelah atau bosan dengan kegiatan rumah orang tua baru menonton televisi. Tetapi kalau itu tidak dilakukan dengan rutin artinya orang tua bisa melakukan kegiatan lain kalau sedang jenuh dan anak akan tahu ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan selain menonton TV.
Kedua, usahakan televisi hanya menjadi bagian kecil dari keseimbangan hidup anak. Yang penting, anak-anak perlu punya cukup waktu bermain bersama teman-teman dan keluarga. Sebenarnya anak-anak secara umum senang belajar dengan melihatnya langsung.
Ketiga, mengikutsertakan anak dalam membuat batasan. Tetapkan apa, kapan, dan batas waktu. Tujuannya agar anak menjadikan kegiatan menonton TV hanya sebagai pilihan bukan kebiasaan. Ia menonton TV hanya bila perlu, untuk itu video, kaset bisa berguna, rekam acara yang disukai lalu tonton kembali bersama-sama pada saat y ang sudah ditentukan. Cara ini akan membatasi, karena anak hanya menyaksikan apa yang ada di rekaman itu.
Keempat, cermati jenis program yang ditonton,. Ini penting sebab menyangkut masalah kekerasan, adegan seks, dan bahasa kotor yang kerap muncul dalam suatu acara. Kadang ada acara yang bagus karena memberi pesan tertentu, tetapi di dalamnya ada bahasa yang kurang sopan, atau adegan seperti pacaran, rayuan yang kurang cocok untuk anak-anak. Maka sebaiknya orang tua tahu isi acara tersebut. Usia anak dan kedewasaan mereka harus jadi pertimbangan. Dalam hal seks, orang tua sebaiknya bisa memberikan penjelasan. Kalau ketika sedang menonton dengan anak-anak tiba-tiba nyelonong adegan “saru”. Masalah bahasa memang perlu diperhatikan agar anak tahu mengapa suatu kata kurang sopan untuk ditiru.
Kelima, waktu, kapan dan berapa lama anak boleh menonton T, semua itu tergantung pada cara sebuah keluarga menghabiskan waktu mereka bersama. Bisa saja diwaktu santai sehabis makan malam bersama, atau justru sore hari. Anak yang sudah bersekolah harus dibatasi, misalnya hanya bboleh menonton setelah mengerjakan pekerjaan rumah. Berapa jam? Sebaiknya tidak lebih dari dua jam.Itu termasuk main computer dan video game.
Sekalipun anak-anak cuma berjumlah 16% di dunia, tapi mereka adalah 100% pemimpin masa depan.




Kesimpulan
1. Siaran televisi dapat memberikan pengaruh positif dan negative terhadap perilaku anak. Positif, apabila siaran-siaran tersebut bermuatan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Negative, apabila siaran-siaran kebanyakan berisi tentang kekerasan, pornografi, dan tayangan tidak mendidik lainnya.
2. Siaran televisi di Indonesia saat ini merupakan sebuah dunia yang sangat menyeramkan bagi perkembangan anak. Sebab siaran televisi cenderung bermuatan negative, hal ini juga ditambah dengan tidak adanya batasan waktu penyiaran acara.

Saran
Orang tua diharapkan dapat memaksimalkan peranannya dengan mendampingi anak-anak saat menonton TV. Selain itu, orang tua ssebaiknya memberikan bimbingan pada saat anak menonton TV sehingga anak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Komunikasi antara orang tua dan anak harus selalu terjaga, ini menjadikan anak bisa selalu terbuka walaupun orang tua jarang dirumah. Dan komisi penyiaran televisi sebaiknya lebih mengontrol siaran-siaran stasiun televisi untuk menghindarkan terjadinya hal yang lebih buruk, terutama yang membuat anak berbuat yang aneh-aneh.










DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsudin Makmun, (1990), Pedoman Studi : Psikologi Kependidikan, IKIP Bandung.
Abu Ahmandi,1991, Psikologi Sosial, Jakarta: Rineka Cipta.
Bandung: Mizan.,Bandung:Remaja Karya.
Dedi Supriadi, (1997), Kontraversial tentagn Dampak Kekerasan Siaran Televisi terhadap Perilaku pemirsanya; Bercinta dengan Televisi, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Media Indonesia, edisi 2 desember 2006.
Oos M.Anwas,(1998),Kaum Ibu adalah Pendidik Utama, Artikel: HU: Suara Karya Jakarta, 4 mei 1988.
Sri Andayani dan Hanif Suranto,(1997), Perilaku Antisosial di Layar Kaca; Bercinta dengan Televisi, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Wawan Kuswandi,(1996), Komunikasi Masa: Sebuah Analisi Media Televisi, Jakarta: Rineka Cipta














Tiga aspek mental dalam pembelajaran matematika sekolah

Pembaharuan Sistem Pendidikan Matematika sebagai salah satu bagian dari Sistem Pendidikan Nasional terus diupayakan oleh Pemerintah. Standar Kompetensi mata

pelajaran matematika SMP, sesuai dengan kurikulum terbaru yang disebut KTSP, terdiri dari empat aspek yaitu : (a) Bilangan; (b) Aljabar; (c) Geometri dan Pengukuran dan (d) Peluang dan Statistika. Sedangkan kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dalam pembelajaran matematika yang mencakup keempat aspek tersebut diatas adalah : 1.Pemahaman Konsep; 2. Penalaran dan Komunikasi; 3. Pemecahan Masalah.
Tahun 1994, pemerintah mulai mencanangkan wajib belajar sembilan tahun pada tingkat Pendidikan Dasar. Langkah ini dapat dipandang sebagai upaya nyata Pemerintah untuk mengejar ketertinggalan pendidikan diIndonesia dari negara lain. Pembangunan bidang pendidikan tidak dapat ditunda lagi. Era globalisasi menuntut setiap Negara didunia memiliki sumber daya manusia yang handal. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi menjadi sasaran utama dalam pembangunan bidang pendidikan ini. Dan dalam konteks ini, matematika memiliki peran yang sangat strategis. Sebagai sebuah cabang ilmu yang bersifat abstrak, deduktif dan aksiomatis matematika diharapkan mampu membentuk pola pikir kritis, logis, kreatif, sistematis dan konsisten yang diperlukan dalam mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum.
Guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan formal disekolah perlu memiliki pemahaman yang baik tentang materi serta teknik dan metodologi pembelajaran. Ditangan seorang guru sebagian dari keberhasilan pendidikan anak didik ditentukan. Mata pelajaran matematika, disatu sisi dipandang sebagai salah satu mata pelajaran penting yang berkaitan langsung dengan penguasaan IPTEK, tapi disisi lain masih banyak siswa yang menganggapnya sulit dan tidak dapat mencapai prestasi belajar sebagai mana yang diharapkan. Rendahnya pencapaian prestasi belajar matematika secara nasional menimbulkan tanda tanya dalam benak setiap guru. Pembelajaran matematika didalam kelas, sebagai salah satu diantara banyak faktor yang berhubungan langsung dengan hasil belajar siswa, yang berada dibawah kendali dan tanggung jawab guru, perlu dicermati dengan seksama.Diantara banyak hal yang dapat ditelusuri, kecakapan matematika, yang meliputi Pemahaman Konsep, Penalaran dan Komunikasi dan Pemecahan Masalah sebagaimana tertuang dalam KTSP, merupakan salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian serius. Bagaimana penerapan dan pengaruhnya didalam proses dan hasil pembelajaran perlu dikaji secara mendalam. Dan pemikiran tersebut memunculkan pertanyaan ; apakah yang dimaksud dengan kecakapan ; a) Pemahaman Konsep, b) Penalaran dan Komunikasi dan c) Pemecahan Masalah, dan bagaimanakah hubungan antara ketiga kecakapan tersebut? Mencari jawaban atas pertanyaan tersebut tentu tidak sederhana dan mudah.
(Dari berbagai sumber)


Selamat Blog barunya ya...

Wah, ini baru namanya langkah maju dibidang IT dan Multimedia/Internet. Pokoknya jangan mau ketinggalan dengan sekolah yang lain termasuk sekolah-sekolah yang berada


dikota. Bukankah kemajuan teknologi dan informasi telah meniadakan hambatan jarak dan waktu? So, nggak ada lagi alasan bahwa sekolah kita ada didesa. Yap, maju terus SD MUH BLAWONG II, bekerja keras dan berjuang demi kemajuan anak didik. Insya Allah selalu ada jalan selagi kita ada kemauan, niat baik, usaha dan, tentu saja, do'a.
Terimakasih telah diberi kehormatan untuk mejadi kontributor di Blog ini.
Salam dan sukses selalu!!!


Teknik Penulisan Butir Soal

Anda yang mungkin membutuhkan buku Pedoman Penulisan Butir Soal, silahkan download disini, gratis.




Soal Latihan UASBN 2010 Paket II

Pilih satu jawaban yang paling benar!




1. Hasil dari 1.802 – 1.176 + 3.424 adalah….
a. 2.798 c. 4.050
b. 4.030 d. 5.040

2. 125 x 39 x 8 : 26 =….
a. 3.900 c. 750
b. 1.500 d. 250

3. (18 – 9) : (-3 + n) = 3. Nilai n adalah . . . .
a. 6b. 3 c. –3
d. –6
4. Pada siang hari suhu di daerah pegunungan adalah 27°C, sedangkan pada malam hari suhur. menjadi 12 di bawah 0°C. Perubahan suhu di daerah pegunungan tersebut adalah....
a. naik 39°C
b. turun 39°C c. naik 15°C
d. turun 15°C
5. Ida menempelkan koleksi stiker-stikernya kedalam album. Album tersebut terdiri 95 halaman. Setiap halaman terdapat 6 stiker. Ida sudah mempunyai 2 album dan ingin membagi rata kepada kedua adiknya. Adik Ida masing-masing memperoleh….buah stiker
a. 550 c. 570
b. 560 d. 580

6. Hasil dari adalah . . . .
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5

7. (0,214 + 2,866) – (1,62 + 1,45) =….
a. 0,01 c. 2,95
b. 0,1 d. 3,25

8.
a.
b.
c.
d.

9. Bu Roni memiliki m pita kemudian membeli 2,5 m. diminta anaknya m. Jika sisanya dijahit untuk 4 baju, maka tiap baju menggunakan pita….m
a. c.
b. d.

10. Anto menabung di bank sebesar Rp 350.000,00 dengan bunga 14 % per tahun. Bunga yang diterima Anto pada tahun pertama adalah . . . .
a. Rp. 20.000,-
b. Rp. 30.000,- c. Rp. 40.000,-
d. Rp. 50.000,-

11. Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari 80, 96 dan 120 adalah….
a. 620 c. 540
b. 560 d. 480

12. Citra mengikuti les renang setiap 5 hari dan les bahasa Inggris setiap 1 minggu. Citra mengikuti kedua les tersebut bersamaan pada tanggal 6 April. Citra mengikuti kedua les tersebut bersama-sama lagi tanggal . . . .
a. 11 Mei
b. 10 Mei c. 12 Mei
d. 9 Mei
13. FPB dari 56, 70 dan 84 adalah…
a. 24 c. 14
b. 18 d. 12

14. Ibu membagikan 80 kg beras dan 48 kg minyak goreng kepada beberapa orang tetangga yang kurang mampu masing-masing sama banyak. Setiap orang mendapatkan . . . .
a. 8 kg beras dan 6 kg minyak goreng
b. 16 kg beras dan 2 kg minyak goreng c. 5 kg beras dan 3 kg minyak goreng
d. 4 kg beras dan 1 kg minyak goring

15. Umur Dandi dibanding umur Davina adalah 3 : 5. Selisih umur mereka 12 tahun. Umur Davina adalah . . . tahun.
a. 6b. 18 c. 24
d. 30
16. Jarak antara kota Semarang – Surabaya adalah 300km. Jika pada peta jaraknya 10 cm, maka peta tersebut mempunyai skala….
a. 1 : 30.000 c. 1 : 3.000.000
b. 1 : 300.000 d. 1 : 30.000.000

17. + 42 = . . . .
a. 9b. 10 c. 12
d. 14
18. Panjang sisi persegi dengan luas 2.116cm2 adalah….
a. 44 cm c. 54 cm
b. 46 cm d. 56 cm

19. Umur Vita 156 minggu, sedangkan umur Ratna 34 bulan. Selisih umur Vita dan Ratna adalah . . . hari (1 bulan = 30 hari).
a. 60b. 72 c. 140
d. 122
20. Panjang pita merah 2,8m. Pita biru lebih panjang 55cm. Panjang pita merah dan biru seluruhnya adalah….
a. 6,15 m c. 8,3 m
b. 6,35 m d. 8,35 m

21. Sebuah truk membawa muatan seberat ton beras. Beras diturunkan di sebuah agen sebanyak 16,5 kuintal. Sisa beras yang masih berada di atas truk adalah . . . kg.
a. 63.500
b. 6.350 c. 635
d. 63,5


22. Kekek mempunyai dua bidang sawah, masing-masing luasnya 0,825 ha dan ha. Sawah itu diberikan kepada paman seluas 60 are, kepada bibi seluas 5.000 m2 dan sisanya diberikan kepada ayah. Bagian ayah adalah seluas…….ha
a. 0,875 c. 1,035
b. 0,925 d. 1,255

23. Satu galon air mineral berisi 19 liter. Air di dalam galon sudah dirninum oleh 2 orang masing-masing 3.200 ml dan 3 orang masing-masing 750 cc. Sisa air di dalam galon adalah ……….. dm3.
a. 13,85
b. 10,35 c. 14,85
d. 15,05
24. Kecepatan motor yang menempuh jarak 14 km dalam waktu 15 menit adalah….
a. 210 km/jam c. 56 km/jam
b. 93 km/jam d. 3,5 km/jam

25. Memiliki 2 pasang sisi berhadapan sama panjang, 2 diagonal tidak sama panjang, dan tidal memiliki sumbu simetri. Bangun tersebut adalah . . . .
a. persegi
b. segitiga c. trapesium
d. jajargenjang
26. Banyaknya rusuk pada bangunan disamping adalah….
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9


27. Hasil pencerminan terhadap sumbu x yang benar pada gambar berikut ini adalah…..
a. c.






b. d.







28. Gambar dibawah ini adalah bangun persegi yang diputar 900C searah jarum dengan pusat putaran di titik P. Dari gambar dibawah ini, yang merupakan perputaran bangun persegi itu adalah….
a. c.




b. d.






29. Sumbu simetri lipat bangun datar di samping adalah . . . .
a. AE
b. BF
c. CD
d. semua benar



30. Perhatikan gambar berikut!

Keliling bangun diatas adalah…..cm [π = ]
a. 79 c. 135
b. 144 d. 144


31. Kebun Pak Warto berbentuk seperti gambar disamping. Keliling kebun Pak Warto adalah…..m
a. 42
17 m b. 52
c. 64
25 m d. 84


32. Luas bangun datar di samping adalah . . . cm2
a. 29
b. 30
c. 33
d. 34





33. Gambar disamping adalah jaring-jaring bangun ruang…..
a. balok
b. prisma segitiga
c. kubus
d. limas segiempat




34. Volume bangun ruang di samping adalah..... cm3
a. 11.629
b. 13.539
c. 15.419
d. 16.529





35. Luas permukaan bangun disamping adalah…… cm3
a. 1.486
b. 1.472
c. 1.358
d. 1.274



36. Bangun persegi panjang akan terbentuk dari titik dengan koordinat A (5, 1), B (5, 4), C (1,1) dan D. Koordinat titik D adalah . . . .
a. (0,5)
b. (5,0)
c. (1,4)
d. (5,1)


37. Menurut diagram berikut, selisih lulusan kelas VI SD Kartini tahun 2001 dan 2003 adalah….siswa

a. 40 c. 20
b. 30 d. 10


38. Gambar di samping adalah persentase jumlah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Jika jumlah siswa seluruhnya adalah 1.200 orang, maka siswa yang mengikuti volly sebanyak ……. orang.
a. 400
b. 480 c. 490
d. 500




39. Selama 7 hari, seorang pedagang buah telah menjual buah setiap hari sebagai berikut:
120 kg, 100 kg, 75 kg, 225 kg, 155 kg, 180 kg, dan 125 kg. Rata-rata penjualan buah per hari adalah . . . .
a. 410 kg
b. 401 kg c. 140 kg
d. 104 kg
40. Perhatikan tabel berikut!
Nilai 4 5 6 7 8 9 10
Frekuensi 1 3 8 12 14 6 4
Modus dari data diatas adalah….
a. 6 c. 8
b. 7 d. 14




Soal Latihan UASBN 2010 Paket I

Buat rekan-rekan guru yang belum mempunyai paket soal latihan UASBN, silahkan copy.



Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Hasil dari 1.332 – (2.870 – 1.961) + 5.466 adalah….
a. 707 c. 5.889
b. 1.975 d. 11.619

2. Hasil dari (99 x 81 : 27) x 2 = ... .
a. 594
b. 445 c. 297
d. 27
3. Nilai dan (121 + 23) : 24 – (-6) = . . . .
a. 0b. 2 c. 6
d. 12
4. Suhu sebuah freezer mula-mula -70C, kemudian dinaikan 100C dan diturunkan lagi 60C. Suhu udara di freezer itu sekarang adalah…
a. 30C c. -170C
b. -30C d. 170C

5. Ida menempelkan koleksi stiker-stikernya kedalam album. Album tersebut terdiri 95 halaman. Setiap halaman terdapat 6 stiker. Ida sudah mempunyai 2 album dan ingin membagi rata kepada kedua adiknya. Adik Ida masing-masing memperoleh….buah stiker
a. 550 c. 570
b. 560 d. 580

6.
a.
b.
c.
d.

7. Hasil dari 2,68 + 1,049 – 0,017 adalah . . . .
a. 3,712
b. 4,312 c. 5,712
d. 6,312

8. 47 x =….
a. c.
b. d.

9. Dua buah pipa yang panjangnya 0,75 m dan 1 m, disambung. Jika bagian dari tersebut ditanam ke dalam tanah, maka pipa yang tidak tertanam adalah . . . m.
a.
b.
c.
d.

10. Harga sebuah buku adalah Rp 15.000.000,00. Toko buku memberikan diskon sebesar 20%. Harga yang harus dibayar adalah….
a. Rp 3.000,00 c. Rp 9.000,00
b. Rp 6.000,00 d. Rp 12.000,00




11. KPK dari 16, 28, dan 56 adalah . . . .
a. 56
b. 112 c. 224
d. 178
12. Ani mengikuti kursus renang setiap 6 hari sekali. Andi mengikuti kursus renang setiap 5 har sekali. Mereka bersama-sama mengikuti les renang pada hari Minggu. Ani dan Andi bertem lagi pada hari . . . .
a. Sabtu
b. Jumat c. Selasa
d. Senin
13. FPB dari 40, 50 dan 70 adalah….
a. 10 c. 20
b. 15 d. 25

14. Ibu membuat 35 kue Temper, 40 kue keju, dan 25 kue coklat. Ibu akan memasukkan tiga k-Lie tersebut ke dalam kotak dalam jumlah yang sama banyak. Kotak yang dibutuhkan oleh ibu ada . . . .
a. 5b. 6 c. 7d. 8
15. Jumlah umur kakek dan nenek 5 tahun yang lalu adalah 110 tahun. Sekarang umur kakek:umur nenek adalah 8:7. Selisih usia kakek dan nenek adalah….tahun.
a. 10 c. 8
b. 9 d. 7

16. Jarak Jakarta-Semarang pada peta yang berskala 1 : 2.000.000 adalah 17 cm. Jarak sebenarnya kedua kota tersebut adalah . . . km.
a. 340
b. 350 c. 560
d. 470
17. Hasil dari adalah….
a. 36 c. 85
b. 45 d. 93

18. Luas alas sebuah kubus 1.089 cm2. Panjang sisi kubus tersebut adalah …….
a. 23 cm
b. 33 cm c. 43 cm
d. 53 cm
19. Usia nenek adalah abad lebih 24 bulan. Usia nenek adalah…..tahun
a. 99 c. 77
b. 87 d. 73

20. Panjang sebatang pipa paralon 6 m, kemudian disambung 22 dm. Panjang pipa sekarang adalah….
a. 380 cm c. 820 cm
b. 622 cm d. 6.220 cm

21. Dalam gudang terdapat 42,766 ton beras. Beras itu telah dijual sebanyak 7 truk. Jika isi setiap truk adalah 3.105 kg, maka sisa beras dalam gudang adalah…..kg.
a. 21.031 c. 36.225
b. 39.660 d. 64.500

22. Seorang petani mempunyai tanah seluas 4,8 ha. Tanah tersebut ia tanami padi seluas 96 are, jagung seluas 2,4 ha dan sisanya ia tanami ketela pohon. Luas tanah yang ditanami ketela pohon adalah…m2
a. 14.400 c. 144
b. 1440 d. 14,4

23. Setiap hari Doni minum 2 gelas susu murni masing-masing 250cc, sedangkan adiknya minum 3 gelas masing-masing 200 ml. Sebotol susu murni berisi 1,5 liter. Selama 15 hari mereka menghabiskan….botol susu.
a. 10 c. 12
b. 11 d. 20
24. Kakak berangkat dari rumah pukul 2 siang dan sampai tujuan pukul 16.00. Jika kakak menggunakan mobil dan menempuh jarak 180 km, maka kecepatan mobil kakak adalah...
a. 60 m/detik
b. 90 m/detik c. 90 km/jam
d. 60 km/jam
25. Berikut adalah ciri-ciri bangun datar:
1. Memiliki 2 pasang sisi sama panjang.
2. Memiliki sepasang sudut sama besar.
Bangun datar yang dimaksud adalah . . . .
a. layang-layang
b. belah ketupat c. trapesium
d. jajargenjang

26. Banyaknya rusuk pada gambar di samping adalah . .
a. 10
b. 8
c. 6
d. 4


27. Pencerminan yang benar ditunjukan oleh gambar….
a. c.


b. d.


28. Perhatikan gambar persegi disamping!
Jika bangun ABCD diputar sejauh 900 berlawanan arah dengan putaran jarum jam dengan titik pusat P akan diperoleh bentuk seperti…..
a. c.


b. d.



29. Sumbu simetri lipat bangun datar di samping ada . . . .
a. AC
b. AD
c. BD
d. EF


30. Keliling bangun di samping adalah . . . cm.
a. 120
b. 135
c. 110
d. 117

31. Kakak mempunyai kolam berbentuk lingkaran seperti pada gambar dibawah, keliling kolam Kakak adalah ….

a. 9.856 cm c. 176 cm
b. 2.464 cm d. 88 cm


32. Luas daerah yang diarsir adalah . . . cm2.
a. 100
b. 200
c. 300
d. 400


33. Gambar berikut merupakan jarring-jaring balok, kecuali….
a. c.



b. d.


34.
Volume bangun di samping adalah . . . cm3.
a. 11.625
b. 12.625
c. 13.625
d. 14.625



35. Luas permukaan kubus di samping adalah….
a. 169 cm2 c. 1.040 cm2
b. 1.014 cm2 d. 2.167 cm2




36. Koordinat titik Q adalah . . . .
a. (5,3)
b. (9,5)
c. (6,6)
d. (3,2)





37. Perhatikan gambar berikut!

Jumlah siswa seluruhnya adalah……orang
a. 49 c. 51
b. 50 d. 52


38. Diagram di samping menunjukkan penyebaran penduduk di kelurahan Pasar Pagi. Jika jumlah penduduk di kelurahan tersebut 5.400 orang, maka jumlah penduduk di RW 3 adalah . . . orang.
a. 2.400
b. 2.410
c. 2.420
d. 2.430


39. Nilai ulangan IPA Udin adalah sebagai berikut : 9, 7, 6, 8, 5, 6, 8, 9, 6, 7, 6, 5, 6, 9, 6 dan 7. Rata-rata nilai ulangan IPA Udin adalah ………
a. 6,578
b. 6,758 c. 6,785
d. 6,875
40. Hasil uji kepemilikan HP dari 20 keluarga adalah sebagai berikut: 2, 1, 4, 2, 3, 5, 4, 6, 4, 3, 2, 1, 1, 2, 2, 2, 5, 6, 3, dan 5. Modus dari data tersebut adalah . . . .
a. 1b. 2 c. 3d. 4

Semoga Sukses!